November 11, 2013

Tugas Manajemen Proyek & Resiko #1

Rencana Bisnis
Seen Channels
Industri Televisi





Jakarta, 7 Oktober 2013



disusun oleh:
Eko Prambudi
Direktur




Jl. Alternatif Cibubur
No. Telepon 0856 – 7117 - 817
E-mail: SeenChannels@gmail.com Webzite: seenchannels.co


A.    LATAR BELAKANG

            Teknologi pada zaman sekarang berkembang sangat pesat dan setiap harinya orang-orang haus akan informasi entah informasi yang mengenai politik, finansial, hiburan, dan olahraga. Khusus nama terakhir di Indonesia belum ada stasiun televisi yang khusus menyangkan tayangan olahraga baik dari Indonesia ataupun Internasional.

            Akan menjadi tantangan tersendiri bagi saya menggagas ide ini. Demi memajukan dan mengamati perkembangan dunia olahraga Indonesia atau Internasional. Stasiun televise olahraga inipun didirikan karena sebagian rakyat Indonesia yang mayoritas menyukai sepakbola tidak bisa menikmati tayangan sepakbola Eropa di akhir pekan.

            Di Indonesia hamper semua stasiun televise temanya sama dan gak ada bedanya hanya sinetron dan acara music saja yg membedakannya. Maka dari itu tergagaslah ide membuat stasiun televise olahraga ini.

B.     PERMASALAHAN YANG DIPECAHKAN
            Permasalah yang dipecahkan adalah untuk masyrakat Indonesia, kurang diexposenya dunia olahraga Indonesia maupun Internasional. Harus berlangganan televisi berbayar untuk menyaksikan pertandingan sepakbola Eropa di Indonesia

C.    TUJUAN
            Menghadirkan tayangan olahraga yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia, memberikan info terupdate tentang dunia olahraga untuk masyarakat. Memasyrakatkan olahraga

D.    STUDI PUSTAKA
            Stasiun televisi adalah suatu stasiun penyiaran yang menyebarkan siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke televisi penerima di wilayah tertentu. Stasiun televisi terbagi kedalam beberapa jenis yaitu stasiun televisi komersial dan stasiun televisi non komersial, stasiun televisi publik, lokal dan nasional itu dilihat dari cakupanya.
Sistem penyiaran televisi ​​standar yang ditetapkan oleh pemerintah, dan ini bervariasi di seluruh dunia. Penyiaran stasiun televisi melalui sistem analog yang biasanya terbatas pada satu saluran televisi, namun televisi digital memungkinkan penyiaran melalui subchannel juga. "Stasiun televisi", Istilah ini biasanya diterapkan pada stasiun televisi terestrial, dan bukan untuk penyiaran televisi kabel atau televisi satelit.
Stasiun televisi biasanya membutuhkan siaran lisensi dari lembaga pemerintah yang menetapkan persyaratan dan pembatasan stasiun. Di Amerika Serikat, misalnya, lisensi televisi ​​mendefinisikan kisaran siaran, atau wilayah geografis, bahwa stasiun terbatas pada, mengalokasikan frekuensi siaran dari spektrum radio untuk transmisi bahwa stasiun itu, menentukan batas-batas apa jenis program televisi dapat diprogram untuk siaran, dan membutuhkan stasiun untuk menyiarkan jumlah minimum jenis program tertentu, seperti pesan urusan publik, diantaranya.
Kebanyakan televisi komersial stasiun dimiliki secara independen, tetapi banyak yang baik afiliasi d dengan jaringan televisi ​​atau dimiliki-dan-dioperasikan (O & O) oleh jaringan televisi. Bentuk lain sebuah stasiun televisi dapat mengambil adalah pendidikan non-komersial (NCE) dan dianggap penyiaran publik. Untuk menghindari konsentrasi kepemilikan media dari stasiun televisi, peraturan pemerintah di kebanyakan negara umumnya membatasi kepemilikan stasiun televisi dengan jaringan televisi atau media lain operator, tetapi peraturan ini bervariasi. Beberapa negara telah mendirikan jaringan televisi nasional, di mana stasiun televisi masing-masing bertindak sebagai semata-mata sebagai pengulangprogram nasional. Di negara-negara, stasiun televisi lokal tidak memiliki identifikasi stasiun dan, dari sudut pandang konsumen, tidak ada perbedaan praktis antara jaringan dan stasiun, dengan hanya perubahan regional kecil dalam pemrograman, seperti berita televisi lokal.

E.     METODELOGI
            Metodelogi pembuatan, ada beberapa tahap dan alat yang dibutuhkan untuk membangun stasiun televise Prinsip utama pembuatan studio sesungguhnya adalah bisa melakukan"Live-to-tape," Pemahamannya  adalah ekspresi dalam produksi TV, yang berarti hal itu dilakukan dengan cara hidup, tetapi direkam untuk pemutaran nanti. Jika Anda membuat kesalahan kecil, Anda terus berjalan, seperti kamu akan jika itu adalah hidup.Live-to-tape adalah metode yang bagus. Atau bisa juga menyangkan pertandingan olahraga dengan cara membeli hak siarnya.

F.     RINCIAN BIAYA

G.    1.  Rekapitulasi Biaya
NO
Jenis Pengeluaran
Biaya Seluruhnya
1
Anggaran
Rp. 1.200.000.000
Jumlah
Rp. 1.200.000.000


H.    2.  Anggaran Alat dan Bahan
NO
Nama Alat dan Bahan
Kegunaan
Jumlah
Biaya
1
Camcorder Professional
Untuk merekam siaran
3 Pcs
Rp. 767.550.000
2
Video/Audio Switcher
Menangani setiap sumber video/audio tunggal Anda memiliki (atau sistem komputer)
10 Pcs
Rp.36.776.000
3
Perangkat Perekam Audio
Untuk merekam audio
10 Pcs
Rp. 9.500.000
4
TV Monitor
Untuk menayangkan tayangan
10 Pcs
Rp. 68.350.000
5
Furniture
Untuk siaran

Rp. 13.750.000
6
Speaker Active
Output suara
10 Pcs
Rp. 99.000.000
7
Microfon
Input Suara
10 Pcs
Rp. 68.000.000
8
Kabel
Penghubung
10 Pcs
Rp. 64.500.000
9
Mixer
Mengatur Suara
2 pcs
Rp. 36.400.000
9
Total

Rp. 1.163.826.000









I.       DAFTAR PUSTAKA

J.      LAMPIRAN
NAMA DAN BIODATA PEMOHON
Nama Lengkap                                                      : Eko Prambudi
Tempat dan Tanggal Lahir                                    : Jakarta, 30 November 1994
NPM/Tahun Angkatan                                          : 22112434/2012
Program Studi                                                       : Sistem Komputer
Fakultas                                                                 : Ilmu Komputer
Perguruan Tinggi                                                   : Universitas Gunadarma


0 Comments:

Post a Comment